Iklan

Iklan

,

Iklan

REDYNEWS.COM Investigasi dan fakta

Berkat Kerja Sama Masyarakat dan Pemkab Kuansing Melalu Medsos, Diera SDM Tarian Pacu Jalur Terkenal di Seluruh Dunia.

Senin, 07 Juli 2025, 16:10 WIB Last Updated 2025-07-07T09:10:13Z

REDYNEWS.COM,
Kuantan Singingi,
-- Tarian khas Pacu Jalur dari Kuantan Singingi, Riau, yang dikenal sebagai "Aura Farming" mendadak mendunia setelah video seorang bocah kelas V SD bernama Rayyan Arkan Dikha, viral di media sosial, hal ini terjadi di era Bupati dan Wabup Kunsing yaitu Suhardiman Amby dan Muklisin (SDM) 

Aksi Dikha, yang berjoget di ujung sampan saat lomba Pacu Jalur, kini menjadi tantangan digital global. Bahkan Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, turut meramaikan tren tersebut. Dalam unggahan di akun Instagram dan TikTok-nya. 

Menjadi sorotan tajam, Gibran menari ala Dikha dengan latar lagu “Young Black and Rich” oleh Melly Mike. Video berdurasi 15 detik itu diberi judul “Pacu Jalur Mendunia” disertai visual bendera merah putih.

"Siapa sangka dari tepian Kuantan Singingi, Riau, semangat Pacu Jalur bisa mengalir hingga jagat digital dunia. Inil kekuatan diplomasi budaya di era digital,” tulis Gibran.

Unggahan tersebut langsung menyedot perhatian netizen. Di TikTok, video tersebut ditonton puluhan ribu kali. Mendapat lebih dari 43 ribu likes, 1.384 komentar dan dibagikan sebanyak 2.096 kali.

Pemerhati Budayawan Riau, Taufik Hidayat menyebut, ini petanda baik bagi promosi budaya Riau tidak hanya di luar negeri, tapi juga di dalam negeri. Apa yang dilakukan Rayyan bersama jalur kampungnya itu, bukanlah setingan sejak awal. Tapi ketinggian kultur seni melalui budaya pacu jalur. 

Tapi kenapa baru sekarang, tidak dari era digital menguasai dunia kultur itu mendunia? Menurut Taufik, yang lebih dikenal dengan panggilan, Atan Lasak, itu banyak faktornya. Antara lain, karena makin seringnya pacu jalur diadakan. Bahkan saat ini sudah diadakan perlombaan antar rayon di Kuantan Singingi. 

Bahkan empat tahun terakhir, dibawah kepemimpinan Bupati Kuansing Dr H Suhardiman Amby MM, pacu jalur makin pesat dan meriah. Bahkan sejak tradisi maelo jalur, melayur jalur, bupati ikut dan seakan tak pernah berhenti dari waktu ke waktu. 

"Ini juga yang membuat pacu jalur semakin hebat dan mendunia. Promosinya gak pernah berhenti, perlombaannya semakin meningkat, pemerintah mendukung dan akar budaya desa menjadi kekuatan perlombaan," tegas Atan Lasak. 

Ke depan, lanjutnya, dukungan ini tidak boleh berhenti. Harus terus dipertahankan. "Budaya tidak boleh mati. Karena dengan Budaya ini, ciri khas kebangsaan bisa bertahan," tambah Atan. 

Viralnya video Rayyan Arkan, juga menjadi bahan tulisan yang dibaca banyak orang di seluruh Indonesia. Beberapa penulis terkenal seperti berlomba-lomba mengangkat Pacu Jalur Kuansing. Diantaranya Ketua Satupena (Persatuan Penulis Indonesia) Kalimantan Barat, Rosadi Jamani.

Kata Rosadi dari Pontianak, budak kecik ini, membuat PSG dan AC Milan yang biasanya sibuk dengan gol dan glamor, kini justru mencari pencerahan spiritual dari perahu kayu. Selebrasi gol mereka sudah bukan Cristiano Ronaldo-style. Sekarang, tangan ke atas, kepala goyang, mata menatap takdir, gaya Rayyan.

Travis Kelce, pria kekar NFL itu mengunggah video touchdown-nya dengan gerakan Rayyan yang disisipkan di tengah, seolah-olah berkata, “Aku besar di NFL, tapi aura-ku dari Sungai Kuantan.”

"KSI, rapper dengan jutaan fans, joget dengan gaya Rayyan di TikTok. Dunia tenggelam dalam euforia Rayyanisme. TikTok berubah jadi madrasah aura, Instagram jadi musala ekspresi diri, dan Facebook ya, tetap Facebook, tapi sekarang lebih Melayu," tulis Rosadi. 

Menurut Taufik Hidayat, fenomena ini menjadi contoh kuat bagaimana budaya lokal Indonesia bisa menembus batas global lewat media sosial. Pemerintah daerah Riau dan Kementerian Pariwisata disebut tengah menyiapkan kampanye promosi berbasis tren ini.(Infotorial)

Iklan

PASANG IKLAN USAHA /PROMOSI ANDA DISINI

Tren untuk Anda