Iklan

Iklan

,

Iklan

REDYNEWS.COM Investigasi dan fakta

Mesti Defisit dan Efesiensi Anggaran, Kuansing Berubah Dratiis, Sorotan Tajam Terhadap Pemerintah Pusat, Kabulkan Permintaan Bupati Kuansing dan Wabup.

Selasa, 19 Agustus 2025, 23:05 WIB Last Updated 2025-08-19T16:05:39Z

REDYNEWS.COM
, Kuantan Singingi,- Pacu Jalur adalah tradisi tahunan berupa perlombaan mendayung perahu kayu panjang yang diadakan di Kabupaten Kuantan Singingi, Riau, dan menjadi warisan budaya serta identitas masyarakat lokal.

Tradisi ini sarat akan nilai spiritual, estetika, dan kolektivitas, serta menjadi ajang pemersatu dan gotong royong. Pacu Jalur juga dikenal dengan istilah "aura farming" karena penampilan memikat penari pacu jalur dan masuk dalam daftar 10 besar Karisma Event Nusantara (KEN) oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Bahkan Pacu Jalur semenjak Viral..! Selebrasi pemain sepak bola dunia, Paris Saint Germain dan AC Milan menirukan gaya bocil yang sedang memandu laju perahu Pacu Jalur dari Indonesia. Bahkan Wakil Presiden Indonesia, Gibran Rakabuming, ikut meramaikan tren dengan membuat video ala “aura farming” dengan takarir yang mengapresiasi budaya negara. Jalur yang berawal dari alat untuk mengangkut hasil desa, kini sukses mendunia.

Wawancara, Cep Permana Galih, Ketua Umum Barisan Lantang Para Aktivis Indonesia (BALAPATISIA), organisasi aktivis terbesar dan paling berpengaruh di Riau, segala upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi (Pemkab Kuansing) sungguh sangat luar biasa, apa lagi zaman sekarang rodaran perputaran perekonomian diera Defisit dan Efesiensi Anggaran sangat lah berpengaruh dan sulit, Selasa (19-08-2025).

"Kita mesti apresiasi setingginya perjuangan Bupati Kuansing Pak Suhardiman Amby dan Wabup Muklisin serta jajaran Pemkab Kuansing dan Masyarakat, di eranya Defisit dan Efesiensi Anggaran, mampu mempersiapkan acara Event Nasional Pacu Jalur dengan pesta masyarakat Kuansing, apa lagi acara sekarang saya perhatikan tergolong besar," Ucap Cep Permana Galih.

"Sebagian masyarakat jangan berfikir, apa lagi lagi di eranya Defisit dan Efesiensi Anggaran, sehingga masyarakat menilai, ini akan menjadi pemborosan anggaran, kita belum mengetahui berapa Anggaran yang di pergunakan untuk tepat sasaran, karena anggaran yang di pergunakan sebagian banyak dari luar Anggaran Negara dengan mengajukan Proposal Resmi," Kata Cep Permana Galih

"Setahu saya, Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi menjadikan pacu jalur sebagai salah satu kegiatan seremonial pada hari kemerdekaan Republik Indonesia, dengan pembiayaan terbesarnya berasal dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD). APBD berasal dari banyak sumber, salah satunya adalah dana bagi hasil (DBH) yang termasuk ke dalam dana perimbangan," Katanya Cep Permana Galih.

"DBH merupakan bagian APBN yang dialokasikan kepada daerah dengan tujuan mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. DBH terdiri dari DBH Pajak dan DBH Sumber Daya Alam (SDA)"

"DBH Pajak berasal dari penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), Pajak Penghasilan Pasal 25 dan Pasal 29 Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri (WPOPDN) serta Pajak Penghasilan Pasal 21," Ujar Cep Permana Galih.

"Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan, Penerimaan Negara dari PBB dibagi dengan proporsi 10% untuk pemerintah dan 90% untuk daerah, sementara Penerimaan negara dari BPHTB dibagi dengan proporsi 20% untuk pemerintah dan 80% untuk daerah"

"Dari Peraturan ini saja sudah terlihat bahwa penerimaan negara yang dialokasikan untuk mendanai daerah sangat besar. Delapan puluh persen dan sembilan puluh persen, loh! Negara jelas tidak main-main menggelontorkan dana dalam rangka desentralisasi daerah"

Cep Permana Galih menyebutkan kembali, Terpampang dengan jelas bahwa alokasi dana yang diberikan untuk daerah bergantung kepada rencana penerimaan pajak dan prognosa realisasinya. Apabila dana yang diberikan oleh APBN lesu, mungkin penerimaan pajak kita tidak tercapai. Di Riau saya analisis Pajak terbesar, apa lagi Perusahaan dan Buah Sawit yang menghasilkan sangat luar biasa, seharusnya Pemerintah Pusat di perhatikan Daerah Riau, terutama Kabupaten Kuantan Singingi," Harapan Cep Permana Galih.

"Beda cerita ketika kita semua bergotong royong untuk taat membayar pajak, secara langsung, karena selama ini, negara sedang memperbesar dana yang akan didistribusikan ke daerah di seluruh Indonesia," Ungkapan Cep Permana Galih.

"Uang yang diterima oleh masing-masing daerah akan dikelola untuk berbagai hal, dan melestarikan sembari mempromosikan budaya lokal adalah salah satunya. Seperti logika sebuah sungai --ketika air yang mengalir deras"

"Pemerintah Pusat mesti perhatikan Raiu terutama Kabupaten Kuantan Singingi, berilah kemudahan terhadap Pemerintah Riau dan Pemkab Kuansing untuk menjalankan rodar perputaran perekonomian masyarakat, apa lagi sekarang banyak perubahan yang terjadi," Terang Cep Permana Galih 

"Semenjak Pacu Jalur mendunia ini, prestasi dan Kreatif pemerintah dan masyarakat untuk mencuri perhatian agar mengharumkan nama negara, Provinsi dan Kabupaten sudah sungguh sangat luar biasa, apa lagi masyarakat luar sudah mengakuinya kehadiran adat budaya pacu jalur, Pemerintah Pusat mestinya tidak mempersulit pemerintah daerah, mestinya mendukung dengan harus memberikan bantuan finansial yang akan terealisasikan," Pungkas Cep Permana Galih.
(Sugianto).

Iklan

PASANG IKLAN USAHA

Tren untuk Anda