Gas Elpiji Subsidi Ilegal Diperdagangkan Pangkalan ? Polsek Tapung Hulu Sebut Tidak Temukan Barang Bukti. Mengapa ?

KAMPAR (RIAU), Redynews.com _ Tabung gas elpiji bersubsidi tiga kilogram diduga ilegal diperdagangkan secara bebas seolah mata hukum diangga...

KAMPAR (RIAU), Redynews.com _ Tabung gas elpiji bersubsidi tiga kilogram diduga ilegal diperdagangkan secara bebas seolah mata hukum dianggap buta oleh pelaku usaha pangkalan.

Berdasarkan keterangan dari seorang pembeli, Marno (nama samaran), sebanyak dua puluh dua tabung gas elpiji bersubsidi diduga ilegal ukuran tiga kilogram ia peroleh dari salah satu pangkalan yang terletak di jalan lintas Provinsi Riau berbatas Desa Rimba Beringin-Bukit Kemuning, Km 60, Kecamatan Tapung Hulu, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.

Gas Elpiji Subsidi Ilegal Diperdagangkan Pangkalan ? Polsek Tapung Hulu Sebut Tidak Temukan Barang Bukti. Mengapa ? 

" Dua puluh dua tabung bang, dari pangkalan seberang pipa depan simpang sewangi, di depan loket Medan Jaya, " terang Marno, Kamis sore (2/3/2023) sekira pukul 15:30 wib.

Diketahui Marno bukanlah warga Desa Rimba Beringin. Menurut Marno dirinya berkediaman di Desa Petapahan Jaya, Kecamatan Tapung.

Kepada wartawan Marno mengaku, ia membeli gas elpiji bersubsidi tersebut seharga Rp 23.000 per satu buah tabung tanpa membawa identitas kependudukan.

" Gak bawa bang, harganya dua puluh tiga ribu bang, " ungkap nya.

Untuk mengetahui kebenaran informasi ini, tim media turun ke pangkalan tersebut. 

Tiba di lokasi pangkalan (perkiraan pukul 16:10 wib), tim media mendapati banyaknya tumpukkan tabung gas elpiji bersubsidi diduga ilegal dengan label berwarna hijau bertuliskan Kabupaten Rohul. Sementara pangkalan berada di daerah Kabupaten Kampar.

Tim media juga Gas Elpiji Subsidi Ilegal Diperdagangkan Pangkalan ? Polsek Tapung Hulu Sebut Tidak Temukan Barang Bukti. Mengapa ? 

 plank informasi nama usaha pangkalan bertuliskan Nuryanti berada di lokasi.

Tidak sampai di situ, dilokasi juga tampak sejumlah angkutan roda empat (L300 pick Up), roda tiga (Sepeda motor gandeng), dan roda dua menggunakan keranjang barang keluar masuk bermuatan puluhan tabung gas bersubsidi yang diperoleh dari pangkalan.

Selanjutnya media melakukan pengabadian fisik plank nama pangkalan dan tabung gas bersubsidi diduga ilegal ini melalui pengambilan gambar.

Atas temuan itu, tim media berkordinasi dengan Kepolisian setempat. Sore berkisar pukul 16:15-red, media menghubungi Polsek Tapung Hulu-Polres Kampar guna dilakukan tindak lanjut. 

Saat melakukan kordinasi, awak media mengirimkan dokumen gambar barang bukti dugaan tabung gas elpiji bersubsidi ilegal ke nomor whatapss Kapolsek dan Kanit Reskrim Polsek Tapung Hulu disertai titik kordinat lokasi.

Selanjutnya perkiraan pukul 18 :45 wib, pantauan wartawan, Kanit Reskrim Polsek Tapung Hulu Iptu Hermoliza bersama dua orang personilnya tiba ke lokasi.

Kurang lebih satu jam berada di pangkalan, akhirnya Kepolisian meninggalkan lokasi dan pamitan kepada tim media yang berada di seberang jalan melakukan monitoring.

Sembari meninggalkan lokasi, melalui nomor phone selulernya, kepada wartawan Kanit Reskrim mengaku tidak menemukan barang bukti tabung gas elpiji dimaksud. 

" Kami makan dulu bang, tidak kami temukan barang bukti di pangkalan, " kata Kanit Reskrim. 

Menerima keterangan tersebut, tim media mengajak pihak Polsek Tapung Hulu untuk bersama kembali ke lokasi pangkalan melakukan cek n ricek.

Namun sangat disayangkan, Polsek Tapung Hulu tidak kunjung menanggapi hal itu. 

Sementara pihak pelaku usaha pangkalan saat hendak ditemui guna konfirmasi tidak berhasil. 

Hitungan menit Polsek Tapung Hulu meninggalkan lokasi, pintu terali besi ruko pangkalan tampak sudah terkunci kondisi lampu gudang pangkalan juga terlihat tidak menyala hingga pemilik usaha tidak dapat ditemui.

Ada apa ? Kemana raibnya barang bukti dugaan tabung gas elpiji bersubsidi ilegal ini ? Mengapa Polsek Tapung Hulu tidak menemukan barang bukti ? 

Bersambung .... !!

(Tim MN/DH)