Redynews.com, Kuantan Singingi,- Akhir-akhir ini beberapa warga kuansing membicarakan Kepala Pemerintahan Kabupaten Kuantan Singingi (Bupati...
Redynews.com, Kuantan Singingi,- Akhir-akhir ini beberapa warga kuansing membicarakan Kepala Pemerintahan Kabupaten Kuantan Singingi (Bupati Kuansing) dengan gelar Datuk Panglimo Dalam yaitu Suhardiman Amby yang sering dipanggil Suhai atau Datuk Suhai, kali ini menjadi sorottan publik oleh beberapa warga di kuansing, terutama warga Desa Jake yang pada saat itu awak media mendatangi sebuah warung beberapa warga yang lagi asyik-asyiknya ngobrol dan membicarakan sebuah kinerja pemerintahan pada saat menikmati secangkir Kopi, Kamis (28-12-2023) Pukul 10:20 WIB.
Dari hasil pendengaran awak Media, ada seorang warga yang kita sebut namanya Iput, iput adalah seorang pemuda yang bekerja di kebun sawit sebagai tukang Dodos Sawit, iput menyampaikan kepada awak media tentang kinerja pemerintahan kuantan singingi.
"Pemerintahan kita lagi kacau, Program-program yang direncanakan oleh eksekutif tidak berjalan. Padahal semua disampaikan dibeberapa acara yang dilaksanakan. Ya wajar saja..! Namanya politik, tentunya Dugaan takut kalah saing atau Dugaan pembagian Kue kurang merata. Ada yang menunjukkan kekuasaannya dan ada yang menunjukkan dia yang paling benar yang paling berkuasa, ya kan pak Media," Ujar iput dengan senyum sambil menikmati secangkir kopi.
"Kalau menurut saya pak, itu memikirkan egoh aja pak. Tidak memikirkan masyarakat pak, kita sebagai masyarakat pingin mengerasain Program pemerintahan Bupati Kuantan Singingi Suhardiman Amby, dari Program yang direncanakan atau diciptakan yaitu Visi dan Misi itu mempunyai berbagai alasan yang disampaikan oleh Dugaan Ketua Dewan yang kami pilih sebagai kepercayaan Rakyat, ada yang bilang negeri ini tergadai la, ada yang bilang hutang kuansing banyak la," Ujarnya lagi iput.
"Apa pulak sok-sok an membicarakan negeri kuansing kita tergadai, malahan negeri kita sekarang sudah dicuri oleh orang lain atau orang luar, contohnya perusahaan cina yang ada di pucuk rantau, Duta Palma dan lain sebagainya, itu tidak tergadai lagi malahan dimiliki oleh orang luar, sudah dicuri dengan membabat Kawasan Hutan" Ujarnya iput sambil nyengir.
"Kalau Bupati sekarang termasuk orang suka bergaul juga, ikut acara ini, acar itu, itu wajar aja pak. Sebagian masyarakat tentunya pingin rasa tahu mana orang sebagai Bupati kita di kuansing ini, ya namanya simpati kepada masyarakat. Masyarakat bisa menilai kok pak media," Katanya Iput.
Tidak beberapa detik, seorang pemilik warung kopi bernama Neti Kurnia juga berbicara menyampaikan kepada awak media dan warga sebagai pelanggan kopinya.
"Iya tu put..! saya sering lihat berita yang ada dibeberapa Grub, Bupati dibilang ini lah, bilang itu lah, itukan kepribadian dia sendiri, selagi tidak merugikan kepada masyarakat untuk apa kita permasalahkan. Setahu saya Bupati sekarang tidak sombong, orangnya Bijak suka bergaul lagi, apalagi program pemberdayaan masyarakat seperti Benih Padi dan lain sebagainya selalu bekerja sama dengan pemerintahan Desa untuk mendapatkan anggaran dari pemerintahan pusat. Selama ini dibeberapa kecamatan selalu tersosialisasikan," Ujar Neti samabil membawakkan kopi.
"Ya...! dikira kita ini masyarakat tidak akan tahu semuanya, padahal kita sebagai masyarakat selalu mendapatkan informasi dari media publik," Ujar Neti dengan senyum.
Tidak berlangsung lama, seorang kakek yang perkiraan umur (60) Tahun juga ikut bicara, dalam bicara tersebut menyampaikan kepada warga dan awak medi yang lagi asyik minum kopi dengan ucapan kalimat yang cukup dimengerti.
"Saya yang sudah lama hidup negeri kuansing kita ini, tanah kelahiran saya, baru ini saya merasakan eksekutif dan legislatif tidak akur, kalau akur dan saling komunikasi tidak akan terjadi seperti ini. Wajar saja kita maklumin, dulu bapaknya bupati anaknya anggota dewan tentu akur aja, kalau sekarang tidak bisa kita bicarakan lagi," Ujuar Kakek dengan suara lembutnya.
"Apalagi APBD-P Kuansing ini sudah 2 kali gagal, kita sebagai masyarakat apa yang kita bisa buat cuman hanya melihat media publik dan menonton, ini malah mengkritik dan menghujat Bupati, tidak usah mempengaruhi masyarakat, masyarakat semua sudah pada pintar semua, semakin tahun demi ketahun cara pola berpikir masyarakat akan berubah, apa lagi media publik ada dimana-mana selalu menitor," Ujarnya lagi kakek tersebut.
"Kemarin saya baca berita dari statmen KIC sebagai aktifis mengkritik Bupati Suhardiman Amby, mengkritik seperti curhatan saja, masayarakat bisa menilai, sekarang masyarakat berharap untuk kedepannya dan tahun yang akan datang bagaimana agar masyarakat menjadi sejahtera, bagian eksekutif apa program-program yang diciptakan yang bisa mengutungkan dan memajukan perekonomian masyarakat , bagian Legislatif gunakan fungsinya terutama pengawasan yang mau dirasakan oleh masyarakat," Ujar kakek itu lagi.
"Jangan bilang negeri ini tergadai, padahal negeri kita sudah dicuri orang luar bukan tergadai lagi seperti kawasan, apalagi soal anggaran pemerintahan, Hotel bangunan dan bangunan lainnya yang disebut 3 Pilar aja tidak ada arti sampai saat ini tidak bisa dipergunakan. sekarang ini berpolitik sehat saja, politik damai ciptakan visi dam misi yang bermanfaat untuk kepentingan masyarakat, pikirkan untuk tahun kedepanya agar masyarakat menjadi makmur dan sejahtera," Tutupnya kekek tersebut dengan meminum secangkir Kopi(Sugianto
.jpg)
COMMENTS